MEMAKSIMALKAN PENGGUNAAN LENSA KIT
MEMAKSIMALKAN PENGGUNAAN LENSA KIT - Lensa merupakan salah satu bagian paling penting pada peralatan kamera yang Sobat miliki. Sebuah lensa yang baik dan terawat pastinya akan bertahan lama dan umurnya akan melebihi bodi kamera, itu sebabnya beberapa pendapat menghimbau agar berinvestasilah pada lensa, dan bukan pada bodi kamera.
Seperti kebanyakan fotografer, ketika Sobat pertama kali membeli kamera yang sesungguhnya (kamera yang bisa diganti lensa) tentunya akan mendapatkan satu lensa kit bawaan (Lensa Canon EF-S 18-55mm IS II). Kebanyakan lensa kit tidaklah mahal. Hal ini bisa dimengerti karena produsen juga mempertimbangkan harga sebuah set kamera yang beredar di pasaran, bagaimana produk mereka bisa bersaing dengan produk-produk lain dengan mem-bundling sebuah kamera yang jauh dari kata mahal. Sobat pasti memulai dunia fotografi dengan menggunakan lensa kit, dan tentunya sobat bisa membeli lensa yang memiliki kualitas yang lebih bagus ketika Sobat sudah berkembang dalam dunia fotografi kalian.
Jika Sobat hanya memiliki sebuah lensa kit. Tak peduli apa yang dikatakan oleh orang lain, atau seberapa besar keinginan Sobat terhadap lensa-lensa mahal tersebut! Lensa kit yang Sobat miliki adalah perangkat yang tepat untuk memulai menciptakan style fotografi kalian. Jika Sobat dalam kondisi keuangan yang tidak memungkinkan membeli lensa lain, atau Sobat masih belum tahu lensa apa yang akan dibeli, jangan bingung. Kalian akan terkejut atas apa yang bisa dilakukan serta dihasilkan oleh lensa kit, tentunya setelah Sobat tahu dan mengerti bagaimana memaksimalkan lensa tersebut.
Memaksimalkan Lensa Kit
Jadi, bagaimana kalian menghasilkan foto terbaik dari lensa kit yang Sobat miliki? Pendekatan paling bagus adalah dengan membangun pola pikir bahwa Sobat memiliki dua lensa dalam satu lensa kit tersebut. Jika Sobat memiliki lensa kit tipikal seperti 18-55mm, maka berlakukan lensa tersebut sebagai lensa 18mm dan 55mm yang tergabung menjadi Satu. ukuran focal lenth 18mm bisa dikatakan adalah moderat wide-angle yang bagus untuk foto landscape, arsitektur, serta environment. 55mm adalah lensa tele pendek yang ideal untuk mengkompresi prespektif dan mengambil foto potret atau detail. Pernyataan diatas tidak berarti lalu Sobat tidak bisa menggunakan focal length yang beradara diantara 18 dan 55mm, ada banyak kesempatan dimana kalian harus menggunakan ukuran focal length tersebut, tetapi dengan tetap bertahan pada dua ukuran tersebut (focal length terpendek dan terpanjang) kalian akan belajar bagaimana perilaku ukuran focal length tersebut. Lensa merupakan 'mata' dari sistem kamera, dan foto-foto kalian akan mengalami peningkatan seiring sobat belajar tentang karakter dari setiap focal length.
Beberapa lensa kit juga memiliki fitur lain yang sangat berguna. Pada Canon sering disebut dengan Image Stabiliser (IS) dan di Nikon adalah Vibration Reduction (VR) Namun beberapa kamera sudah memiliki fitur ini di dalam bodi kamera itu sendiri. Fitur Image Stabiliser memungkinkan Sobat untuk memotret pada shutter speed yang rendah, secara teori Anda akan bisa memotret tanpa tripod atau penyanggah pada focal length 18mm dan menghasilkan foto tanpa getaran pada shutter-speed 1/4 atau bahkan 1/2 detik. Fitur ini akan sangat bermanfaat pada saat memotret di low-light atau cahaya minim dan tentunya akan sangat memudahkan memotret di siang dan malam hari.
Peran lensa kit sebagai wide-Angle
Peran Lensa Kit Sebagai Tele Pendek
Kekurangan Lensa Kit
Lensa kit yang Sobat miliki mungkin merupakan lensa yang lebih baik daripada yang Sobat pikir, tetapi masih tetap bukan lensa yang bagus dan pastinya memiliki beberapa kekurangan serta kelemahan. Setelah beberapa lama Sobat menggunakan lensa kit, pastinya akan menemui beberapa keterbatasan. bukan hal yang mutlak buruk, ini pertanda bahwa Sobat telah pada tahap dimana Anda memang butuh lensa lain untuk menghasilkan foto yang lebih baik pula. Berikut adalah beberapa keterbatasan dari lensa kit :
Focal Length : Sobat akan merasa bahwa 18mm pada lensa kit kalian tidak terasa cukup lebar, tentunya Sobat butuh focal length yang lebih pendek sehingga bisa menghasilkan foto yang lebih dramatis. Pada kondisi ini, Kalian bisa mulai mempertimbangkan untuk membeli lensa wide-angel baru. Di lain sisi, jika Sobat merasa focal length 55mm tidak memberikan jarak yang kalian inginkan pada subyek foto, maka Sobat memang membutuhkan sebuah lensa telephoto. Biasanya akan kalian alami jika sobat suka memotret wildlife atau sport.
Autofocus : Autofocus pada lensa kit cenderung lambat dan sedikir berisik dibandingkan lensa-lensa yang lebih mahal, jika performa dari autofocus lensa kit menghambat kalian, mungkin sudah waktunya melakukan upgrade.
Aperture : Lensa kit merupakan lensa yang 'lambat'. Lensa ini tidak memiliki aperture maksimal yang lebar. Alasan sebenarnya sih sederhana : Semakin lebar aperture maksimal maka semakin besar pula bodi lensa, dan ini akan menyebabkan lebih banyak lagi kebutuhan lensa, dan hal itu berarti juga memperbesar ongkos produksi. Lensa kit kebanyakan memiliki lebar maksimal yang terbilang kecil untuk menekan harga dipasaran.
Aperture maksimal pada focal length 55mm di kebanyakan lensa kit adalah f5.6, jika dirasa kurang lebar, Sobat bisa membeli sebuah lensa zoom yang meng-kover focal length yang sama dengan maksimum aperture f4 atau f2.8 atau bisa juga lensa prime / fix 50mm dengan aperture maksimal f1.8 atau lebih. Aperture yang lebih lebar pada lensa ini benar-benar akan membantu sobat untuk memotret dalam kondisi pencahayaan yang rendah atau berkreasi dengan depth-of-field yang sempit.
Kualitas Bodi Lensa : Jika Sobat ingin menguji ketahanan badan lensa atau memotret di kondisi cuaca yang buruk, maka pastinya Sobat akan memerlukan lensa yang dibangun dengan lebih baik dibandingkan lensa kit. Lensa yang lebih mahal biasanya memiliki bodi serta mounting yang terbuat dari logam dan bisa digunakan di cuaca buruk (hujan, salju).
Informasi yang sangat bermanfaat, terimakasih
terima kasih kang