TRIK CARA MENGHINDARI BLOW-OUT YANG DI AKIBATKAN OLEH FLASH
TRIK CARA MENGHINDARI BLOW-OUT YANG DI AKIBATKAN OLEH FLASH - Sobat pemakai kamera Point and Shoot atau kamera saku ? Apakah sobat pernah mengalami kesulitan pada saat menggunakan Flash Built In yang ada di kamera ? Apakah foto-foto yang kalian hasilkan “Blow-out” dan kalian merasa flash terasa terlalu kuat sehingga obyek menjadi over ? Apa yang harus dilakukan ketika mendapati situasi seperti ini ?
Ketika kami coba berkunjung di situs share image seperti flickr, memang banyak yang mangalami kondisi seperti ini (blow-out), dan memang kebanyakan foto-foto tersebut dihasilkan dengan menggunakan kamera saku atau Point and Shoot. Kenapa kamera saku? karena memang Flash Built in pada kamera saku memiliki fitur kendali yang minim, baik pada power flash atau kekuatan cahaya flash dan pengaturan arah cahaya. Berbeda dengan flash external pada kamera DSLR yang bisa diarahkan sesuai dengan keinginan kita. Berikut ini adalah beberapa tips menggunakan Flash built in pada kamera point and shoot atau DSLR yang bisa kalian lakukan :
Selalu posisikan flash sebagai sumber cahaya sekunder, tentu pada saat memotret pasti ada ambient light bukan? Ambient light adalah cahaya yang ada di tempet pemotretan, seperti cahaya lampu, cahaya matahari dan lain-lain. Ambient light penting sekali bagi foto kalian, mengingat cahaya tersebut merupakan cahaya alami yang ada di lokasi pemotretan. Gunakan flash sebagai sumber cahaya pendukung dan jangan pernah gunakan sebagai sumber cahaya utama, dan jika Sobat menggunakan flash sebagai sumber cahaya utama maka akan terlihat cahaya yang ada di dalam foto adalah artificial (cahaya buatan). Usahakan sebisa mungkin untuk tetap mempertahankan ambient light atau cahaya sekitar.
- Mundur satu atau dua langkah
Mundur beberapa langkah bukan lalu berarti Sobat tidak bisa mengisi frame foto kalian. Sobat toh masih bisa menggunakan fitur zoom yang ada di kamera tersebut (tentu akan berpotensi mengakibatkan camera shake), atau Sobat bisa melakukan cropping pada saat membuka foto tersebut di komputer rumah.
- Gunakan Diffuser
Cara paling sederhana dan mudah adalah dengan mencari bahan sedikit buram, kemudian tempatkan di depan flash. Sebagai contoh sobat bisa menggunakan kertas tissue dengan sedikit perekat selotip di depan flash. Warna dari material yang digunakan untuk difuser juga akan memberikan dampak pada warna cahaya yang keluar. Tissue atau kertas yang berwarna putih akan lebih menghasilkan warna yang natural dibandingkan warna merah atau biru.
- Belokkan cahaya Flash
Trik ini memerlukan beberapa uji coba untuk mendapatkan sudut pantulan yang tepat dan hasilnya tentu akan beragam tergantung situasi pemotretan, jarak kalian ke subyek, tinggi langit-langit, berapa intensitas ambient light dan lain-lain. Sekali lagi warna dari kertas atau kartu yang kalian gunakan serta langit-langit akan memberikan dampak pada warna hasil foto kalian.
- Mode Night/Malam
- Kurangi kekuatan cahaya flash.
- Tambahkan cahaya
- ISO, Shutter Speed dan Aperture
- ISO-menaikan pengaturan ISO berarti Sobat meningkatkan kesensitifan kamera terhadap cahaya. Hal ini bearti ambient light yang ada di dalam ruangan akan mudah terekam dan peran cahaya flash akan berkurang. Ingat juga bahwa dengan menaikkan pengaturan ISO maka kalian juga akan meningkatkan potensi adanya Grain atau Noise.
- Aperture-Menaikkan pengaturan aperture berarti memperlebar ukuran lubang di dalam kamera dan membiarkan lebih banyak cahaya masuk ke dalam kamera, jadi memperlebar aperture (menurunkan bilangan f) layak untuk di buat uji coba. Ingat bahwa hal ini juga berarti kalian menurunkan tingkat ruang tajam (Depth of Field) dimana tidak semua area dalam frame kalian akan terfokus.
- Shutter Speed-Memperpanjang waktu untuk shutter terbukan berarti memperbanyak cahaya yang masuk kedalam sensor gambar. Cobalah bereksperimen dengan Shutter Speed. Ingat bahwa jika terdapat pergerakan pada saat memotret maka jika menggunakan shutter speed lama akan menghasilkan blur.
0 komentar